Kamis, 28 Mei 2009
tipe-tipe pengguna handphone
Handphone merupakan suatu bagian kemajuan teknologi dari teknologi telepon yang menggunakan suatu perangkat lunak didalamnya dapat digunakan sebagai mobile yang menghubungkan dengan suatu koneksi.
Saat ini banyak banget tipe-tipe handphone yang ditawarkan oleh agen-agen pemasaran teknologi yang memiliki bentuk mini dan juga mudah saat dibawa kemana saja itu. Pada saat teknologi maju ini banyak banget tanggapan-tanggapan kenapa mereka menggunakan hape tersebut jika dipandang dari segi pemakaian dan kegunaan dari teknologi tersebut. Dari berbagai bentuk pemakaian terhadap handphone tersebut dapat dibedakan 3 jenis pemakai handphone, yaitu:
1. orang penikmat teknologi
Dilihat dari segi orang ini merupakan mereka-mereka yang sering menggunakan handphone sebagai sarana mereka untuk melakukan browsing internet atau melakukan via mms/gprs untuk kepentingan dengan teknologi yang ada pada handphone tersebut. Bahkan mereka biasa rela merogoh kocek untuk membeli handphone yang terdapat fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan kepuasan atas kebutuhan yang semuanya dapat diakses dalam satu. Namun pada tipe orang segi ini kadang-kadang terdapat orang yang menyalahgunakan kemajuan untuk kepentingan yang salah maupun merugikan orang lain.
2. orang yang membutuhkan koneksi
Dilihat dari segi orang ini merupakan mereka-mereka yang menggunakan handphone hanya untuk suatu kepentingan yang dapat menghubungkan mereka dengan orang terdekat maupun orang lain saja. Namun tidak untuk maksud yang lainnya. Tipe dari orang segi ini jarang melakukan suatu untuk kepentingan yang dapat merugikan orang lain, karena mereka sering menggunakan handphone hanya saat mereka memerlukan handphone itu untuk kepentingan mereka yang sangat penting.
3. orang yang biasa-biasa saja
Dilihat dari segi orang ini merupakan mereka-mereka yang pasif akan adanya kemajuan teknologi ini. Mereka tidak menolak akan adanya handphone namun juga tidak ingin menggunakan fasilitas pada handphone tersebut. Mereka lebih pasif dari orang-orang tipe diaas, karena mereka tidak pernah ingin mencoba atau ingin memiliki teknologi yang sangat mendukung zaman globalisasi ini.
Dari persepsi di atas kita dapat mengerti tipe-tipe orang dalam menggunakan kemajuan teknologi seperti handphone tersebut.
Minggu, 17 Mei 2009
cerpen alias cerita pendek^
Di suatu hari terdapat seorang anak perempuan yang hidup sebatang kara(sebatang pohon mungkin yach,hehehe). Ia sangat dalam kesusahan setelah kedua orang tuanya meninggalkannya 3 tahun yang lalu(cedih,hikz!!). Namun ia adalah seorang wanita yang tegar(walaupun di timpa batu eh maksudnya musibah,gkgk). Dia tidak pernah mengeluh akan keadaannya yang sekarang tidak bisa seperti keadaannya saat bersama kedua orang tuanya(yach walaupun terkadang manusia suka mengeluh.,hoho). Ia mencoba melakukan hal-hal kecil sehingga menjadi terbiasa akan hal itu. Setelah itu ia mencoba hal-hal yang mulai menanjak kesulitannya(sesulit apapun pasti ada jalan keluarnya,hihi). Namun dia memang seorang yang pantang menyerah sehingga ia mulai terbiasa lagi melakukan hal itu. Sudah dua tahap yang dapat ia lewatkan dengan penuh perjuangan dan kesabaran(namun perjuangan tidaklah mudah). Lalu ia berpikir “sekarang aku sudah dapat melewati berbagai kesulitan itu sampai kesulitan yang memang terasa berat untukku pikul(berat dpikul tambah berat dijinjing,gkgk). Ia merenung sejenak (beberapa menit pun berlalu) sehingga dia dapat melanjutkan apa yang telah ia perjuangkan saat ini”. Dia pun bertekad untuk melanjutkan hidupnya dimana terdapat masalah yang lebih rumit yang hingga membuat dirinya merasakan suatu keluhan dalam hatinya ”mengapa aku sangat sulit memecahkan masalah yang satu ini?”(dimana kita terkadang harus mempunyai tekad yang kuat).
Beberapa hari pun berlalu hingga dia dapat merenungkan lagi apa yang sebenarnya salah pada akar permasalahan yang telah ia hadapi saat sekarang ini. Namun seberapa pun usaha yang telah ia lakukan, ia tidak mendapatkan suatu solusi dari masalah yang telah ia hadapi saat itu. Detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam, hari berganti hari dan bulan berganti bulan (namun rasanya kata-kata ini terlalu lebai yach,hehe) namun tetap apa masalah yang telah ada dalam kehidupannya itu dia tidak mendapatkan suatu solusi bagi dirinya. Karena ia sudah tidak mampu lagi memendam masalah itu akhirnya menceritakan kepada orang terdekatnya(terkadang kita membutuhkan saran dari orang terdekat kita). Dan teman karibnya tersebut juga tidak berani menyimpulkan masalah yang telah dihadapi temannya itu untuk memberikan suatu solusi yang baik baginya. Sekarang ia mulai putus asa akan ketegarannya yang dulu dimana ia mampu menjalani dan menghadapi apapun yang telah ia lalui di masa yang lalu saat meninggalkannya kedua orang tuanya. Dalam hatinya merintih kemana dirinya yang dulu dapat menjadi orang yang lebih baik.
Hingga akhirnya iya menyerahkan masalah yang ia hadapi dengan membagikannya kepada seorang pendeta yang melayani di gereja. Dimana mereka tidak sengaja bertemu saat pendeta tersebut sedang melayani sebuah gereja. Saat pendeta ini memberikan dia saran ia memahami dan mencerna apa saran yang telah disampaikan oleh pendeta tersebut. Ia pun memulai kehidupannya seperti yang di sarankan oleh seorang pendeta tersebut. Dimana ia mulai merasakan sesuatu yang lebih meringankan dari semua yang ia rasakan dalam kehidupannya selama ini. Hingga ia sekarang dapat merasakan sebuah keharmonisan dalam hidupnya berkat perjuangan yang telah ia tempuh selama ini yang membuat dia dapat merasakan kehidupan yang bahagia baik secara rohani maupun secara jasmani.
Dari petikan cerpen diatas dapat di simpulkan jika kita hidup tidak dapat hanya dengan kekuatan kita sendiri namun juga dengan kekuatan dari orang yang terdekat dengan kita dan yang paling utama adalah kekuatan dari Tuhan kita yang telah memberikan kita kekuatan dan Dia tidak pernah meninggalkan orang sedang dalam kesusahan. Seperti yang ada dalam nast alkitab yang mengatakan jika kita mengetuk pintu maka pintu itu akan dibukakan kepadamu. Walau sesulit apapun masalahnya jika kita menyerahkan semuanya kepada Tuhan pasti Tuhan akan menunjukkan bagaimana jalan yang harus kita tempuh pada kehidupan yang kita jalani.